Oleh : Bening
Sumber :At-Tadzkir.org
Taqwa itu ada di sini. Itu sabda Nabi SAW dalam hadits riwayat Muslim, dimana beliau bersabda sambil menunjukkan dadanya. Hal ini juga didukung oleh firman Allah SWT “ Dan barang siapa mengagungkan syiar Allah SWT, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati.”
Islam itu bersifat lahir dan iman itu ada di dalam hati. Allah SWT memerintahkan para hambaNya untuk menegakkan syariat Islam dalam lahir mereka dan hakikat iman dalam batin mereka. Islam tidak akan bermanfaat kecuali jika diikuti oleh keimanan batin, sebaliknya setiap hakikat batin tidak ada gunanya tanpa melaksanakan syariat Islam. Solat, puasa dan zakat tanpa didasari keimanan terhadap Allah tidak ada bezanya dengan orang yang beragama bukan Islam. Sebaliknya, yakin saja terhadap Allah tetapi tidak pernah mahu melaksanakan solat, puasa dan zakat tidak boleh dikatakan beriman…
Seiring dengan perjalanan hidup seseorang, terpaan ujian dari Allah membuat sebuah ketaqwaan menipis bahkan terkikis habis oleh masalah keduniawian. Banyak sekali orang yang telah bersyahadat “ Laa illa haa Illaalah “ meletakkan syahadatnya kerana keinginan perut yang menuntut diisi dan ia berbalik menghujat Allah. Atau nafsu memiliki kedudukan membuat seseorang meninggalkan solatnya beralih ke dukun untuk meminta pertolongan atas hajatnya.
Siapa sesungguhnya yang kuasa atas segala sesuatu?
Sakit saja kita pergi ke doktor,percaya pada doktor bahwa dengan berubat kita dapat segera mendapatkan ubat untuk kesembuhan kita. Tapi mengapa ketika kita ditimpa permasalahan kita tidak datang langsung pada Allah? Dia yang menghendaki segala sesuatu terjadi atas kita, jika ada yang terjadi terasa menindih kita, bahkan kita merasa tidak mampu mencari jalan keluarnya.. Mengapa bukan Allah pihak pertama yang mendengarkan segala keluh kesah dan masalah kita? Ini bererti rasa percaya kita pada Allah tidak sebesar rasa percaya kita pada seorang doktor. Lantas benarkah hal ini untuk seorang yang mengaku Islam dan beriman?
Cubaan hidup memang terus akan membawa kita pada jurang kekufuran, kecuali jika kita terus berpegang teguh pada tali Allah. Ikhtiar yang tidak sedikit terkadang tetap kalah dengan hasil yang tidak sesuai dengan keinginan manusia, membuat yang haram menjadi halal, yang putih jadi hitam dan pada akhirnya lunturlah ketaqwaan yang pernah ada dalam hati, naudzubillah..
Allah Ya Fatah.. Allah Ya Rahman
Seburuk apa kejadian yang menimpa kita, sesulit apa persoalan yang membelit kita..
Akan ‘selalu’ ada pertolongan Allah, bagi orang-orang yang percaya pada kuasa Allah, tidak pernah putus asa dan terus berikhtiar mencari jalan keluar, terus bertaqwa di jalanNya.
Keep Iman & Taqwa
No comments:
Post a Comment