Something to ponder before the holy month of Ramadhan arrives..Are we ready, yet?
Masih susahkah kita untuk memaafkan orang yang berbuat salah kepada kita? Padahal dengan jelas Allah menjelaskan keutamaan memaafkan kesalahan orang lain dalam Surah Al-A’raf (7) ayat 199:
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.~Al-A'raf: 199.
Bahkan Abu Bakar r.a. pernah ditegur ketika memiliki dendam kepada sekelompok orang yang menyebarkan berita bohong tentang Aisyah. Allah melarang beliau menyimpan dendam dan segera memaafkan kesalahan mereka seraya membuka hati seluas-luasnya.
Begitu mulianya meminta maaf dan memaafkan ini. Dengan memelihara rasa dendam, menjadikan kita tidak tenang, malah merasa gusar dan selalu berburuk sangka. Janji Allah untuk mereka yang bersedia membuka hati dan memaafkan orang, seraya menghapuskan dendam adalah kenikmatan hidup di dunia dan akhirat. Maka maafkanlah, dengan memaafkan kita akan lebih sihat dan damai. Kita juga diajak untuk menikmati keajaiban memaafkan yang kita lakukan.
Agama mengajarkan kita untuk mendoakan orang lain yang menzalimi Anda. Secara psikologi, mendoakan kebaikan orang lain adalah membentuk fikiran positif dalam diri Anda sehingga sikap Anda juga menjadi positif terhadap orang lain dan diri sendiri.
"Tidaklah sempurna iman salah seorang di antara kamu sehingga ia mencintai(kebaikan) untuk saudaranya (sesama muslim) sebagaimana ia mencintai (kebaikan) itu untuk dirinya." - Sabda Rasulallah SAW. (diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim)
Semoga Ramadhan kali ini, membawa seribu satu makna, menyucikan jiwa..dan sebagai satu asas permulaan ke arah hidup yang lebih bermakna dalam usaha memperbaiki & menyempurnakan iman dalam lindungan, dan pimpinan dari-Nya..
sources:http://www.rimaolivia.com/?p=45; http://book.store.co.id/Total_Forgiveness:_Menghapus_Kemarahan_dan_Meraih_Kembali_Damai_Hati_buku_7544.html
No comments:
Post a Comment