Wednesday, March 31, 2010

Tanda Pencipta mencintai manusia


PASRAH: Wirid dan doa mendekatkan hubungan antara insan dengan Maha Pencipta.

Insan dibekal hati, perasaan, akal dan fikiran membezakan

APABILA rakyat mencintai rajanya, hal itu perkara lazim dilakukan. Bagaimanapun, suatu hal sungguh menyentuh hati ialah apabila seorang raja mengasihi rakyat tanpa pilih kasih. Sanggup berdebu dan menjejak tanah, memberi apa diminta dan mendengar setiap rintihan dengan hati paling lembut kepada rakyat.

Begitulah cinta Allah kepada hamba-Nya. Maha Agung dan Perkasa itu mengisytiharkan kedudukannya yang amat dekat kepada hamba-Nya. 


Firman Allah bermaksud:
“Dan apabila hamba-Ku bertanya mengenai Aku, maka (jawablah) sesungguhnya Aku dekat. Aku memakbulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia meminta
kepada-Ku.” (Surah al-Baqarah, ayat 186)

Sesungguhnya apabila Allah mencintai hamba-Nya, ia dapat dilihat dengan jelas dan dirasa melalui hati bersih. Ketika Allah mencintai seorang hamba, maka jatuhlah ke dalam hati hamba itu ilham suci yang membuat dia mengenali tanda kecintaan-Nya.

Ada beberapa tanda yang boleh dirasa oleh hati manusia antaranya:

Tazkiyyah al Nafs

Tazkiyyah al Nafs berarti “Pensucian Jiwa”. Secara etimologi, kata “tazkiyat” berasal dari (isim mashdar) kata zakka, yg berarti pembersihan atau penyucian. Sedangkan kata “al-nafs” umumnya diartikan sebagai jiwa. Dasar rujukan pensucian jiwa antara lain adalah al Qur’an surat asy-Syams (91) : 7-10 : “Demi jiwa penyempurnaannya. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya. Sungguh beruntung orang yg mensucikan jiwanya. Dan sungguh merugi orang yg mengotori jiwanya”.
Istilah “zakkaha” dalam ayat itu bisa dipahami sebagai kata yg mempunyai konotasi makna tazkiyat al nafs.
Padanan atau sinonim yg mirip dengan pengertian tazkiyat, adalah tathhir yg berasal dari kata thoharoh yg artinya membersihkan. Kata tathhir atau thoharoh konotasinya adalah membersihkan sesuatu yg bersifat materil atau jasmani yg bisa diketahui oleh indera indera manusia.misalnya membersihkan tangan dari kotoran,baik berupa najis maupun noda noda yg menempel pada jasmani manusia. Sedangkan kata tazkiyat konotasinya adalah membersihkan sesuatu bersifat immateril. Misalnya, membersihkan pikiran dari angan angan kotor, nafsu jahat dan sebagainya. Dalam hal ini al-Ghozali juga menggunakan kata tazkiyat untuk pensucian hal yg immateril.
Tazkiyat al-nafs adalah proses pensucian jiwa manusia. Proses pensucian jiwa dalam kerangka tasawuf ini dapat dilakukan dengan melalui takholli dan tahalli. Tazkiyat al-nafs merupakan inti kegiatan bertasawuf. Dalam hal ini Sahl bin Adulloh al-Shufi berpendapat bahwa siapa saja yg pikirannya jernih, ia berada dalam keadaan kontemplatif. Kalangan sufi adalah orang orang yg senantiasa mensucikan hati dan jiwa. Perwujudannya adalah rasa butuh terhadap Tuhannya.
Upaya melakukan penyempurnaan jiwa perlu dilakukan oleh setiap orang yg menginginkan ilmu ma’rifat. Sebab ilmu ma’rifat tidak dapat diterima oleh manusia yg jiwanya kotor. Ada lima hal yg menjadi penghalang bagi jiwa didalam menangkap hakikat yaitu :
Pertama, jiwa yg belum sempurna. Kedua, jiwanya dikotori perbuatan perbuatan maksiat. Ketiga, menuruti keinginan badan. Keempat, penutup yg menghalangi masuknya hakikat ke dalam jiwa (taqlid). Kelima, tidak dapat berpikir logis.
Dibutuhkan upaya pengembalian jiwa kepada kesempurnaannya untuk menghilangkan penghalang penghalang itu. Dalam konteks inilah, penyempurnaan jiwa dapat dilakukan tazkiyat al-nafs.
Tazkiyat al-nafs dalam konsepsi tasawuf berdasarkan pada asumsi bahwa jiwa manusia ibarat cermin, sedangkan ilmu ibarat gambar gambar objek material. Dengan demikian kesucian jiwa adalah syarat bagi masuknya hakikat hakikat atau ilmu ma’rifat ke dalam jiwa, sementara jiwa yg kotor, misalnya dengan mengikuti hawa nafsu duniawi, akan membuat manusia terhijab dari Allah.
Pembicaraan konsep tazkiyat al-nafs ini, berawal dari asumsi yg erat antara ajaran Islam dengan jiwa manusia. Tazkiyat al-nafs merupakan salah satu unsur penting dalam Islam yg untuk itulah Nabi Muhammad dibangkitkan sebagaimana dijelaskan dalam al Quran Surat al-Jumuah ayat 2 yg artinya: “Dialah yg mengutus kepada ummat yg ummi seorang Rosul dari kalangan mereka, yg membacakan kepada mereka ayat ayat Nya dan membersihkan jiwa mereka dan mengajarkan kitab dan hikmah kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu berada dalam kesesatan yg nyata”.
Dari tinjauan akhlak tasawuf al Ghozali memandang tazkiyat al nafs dan tahliyat al nafs dalam arti latihan mengosongkan jiwa dari akhlak tercela dan mengisinya dengan akhlak terpuji. Dari tinjauan ini, tazkiyat al nafs al Ghozali merupakan bagian dari methode tasawuf, khususnya dalam usaha pembinaan dan pembentukan jiwa yg berakhlak mulia. Dari sini maka tazkiyat al nafs berhubungan erat dengan soal akhlak dan kejiwaan yaitu sebagai pola pembentukan manusia yg berakhlak baik beriman dan bertaqwa keraf Allah.
Tazkiyat al nafs berhubungan erat dengan usaha manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dasar argumentasinya, bahwa Allah tidak bisa didekati oleh org yg jiwanya tidak suci, karena Allah adalah Tuhan Yang Maha Suci yg hanya berjiwa suci pula. Oleh karenanya tingkat kedekatan (qurb), pengenalan (ma’rifat) dan tingkat kecintaan manusia terhadap Nya sangat bergantung pada kesucian jiwanya.
Jadi pensucian jiwa yg dimaksudkan al Ghozali adalah proses pensucian jiwa manusia dari kotoran kotoran baik kotoran secara lahir maupun batin. Proses ini dilakukan dengan upaya mensucikan jiwa manusia melalui terlebih dahulu menyucikan sifat sifat Allah sehinggah jiwa manusia dipenuhi dengan keimanan dan ketauhidan yg semakin kuat dan suci dari Allah.
Pentingnya metode pensucian jiwa karena al Ghozali melihat bahwa pensucian jiwa merupakan inti dari kegiatan bertasawuf. Dalam hal ini ia mengutip pendapat Sahl bin Abdulloh al Shufi bahwa siapa yg jernih dari kotoran, pikirannya akan berada dalam keadaan kontemplatif, sehingga akan mendapat singgasana emas dan mutiara. Dalam hal ini al Ghozali melihat bahwa org sufi adalah org yg senantiasa berada dalam penjernihan dari kotoran kotoran hati dan jiwa. Perwujudannya adalah bentuk para butuh terhadap Tuhannya. Dengan melanggengkan fakir kepada Tuhan, akan menyingkirkan kotoran. Setiap nafsu yg bergerak dengan sifat sifatnya, akan berbenturan dengan bashiro yg bergerak pula, sehingga berlari menuju Rob-nya. Maka dengan penjernihan totalitas dirinya dan pemisahan terhadap kotoran jiwanya, sang sufi akan tegak berdiri dengan Robb-nya dalam kalbunya di atas jiwanya.

Saturday, March 27, 2010

Jangan Sampai Kita Memiliki Iman Dan Keyakinan Yang Lemah

Syaikh Ibnu ‘Athaillah mengatakan :

“Barangsiapa yang menyangka terlepasnya kasih sayang Allah daripada kudrat-Nya, maka yang demikian itu (menandakan) kedangkalan pengetahuannya.”

Sebagaimana yang dinyatakan, bahawa Allah Ta’ala itu mencurahkan kasih sayang-Nya dengan mendatangkan berbagai cubaan kepada hamba-Nya. Oleh yang demikian, jika ada orang yang merasakan dirinya tidak memperoleh rahmat atau kasih sayang daripada Allah ketika dia menerima cubaan, beerti iman dan keyakinannya amat lemah sekali.

Allah menyindir orang yang berfikiran seperti ini dengan firman-Nya yang berbunyi :

“Ada antara manusia yang menyembah Allah dengan sikap dan pendirian yang tidak tetap. Maka jika dia beroleh kebaikan, senanglah hatinya dengan keadaan itu dan jika dia ditimpa fitnah kesusahan, berbaliklah dia semula (kepada kekufurannya). (Dengan sikapnya itu) rugilah dia di dunia dan akhirat, itulah kerugian yang nyata.” (Surah al-Hajj : 11)

Menurut al-Nadawi, kebanyakan manusia itu menganggap bahawa cubaan atau ujian hidup itu boleh melemahkan cita-cita dan melumpuhkan keyakinannya. Kerana pada dasarnya manusia itu hanya mengingini yang mudah-mudah dan tidak mahu menghadapi kesusahan apalagi cubaan hidup. Bagaimanapun, bagi orang-orang yang beriman dan yang mahu memperkukuh serta menyempurnakan akidahnya, cubaan atau ujian itu akan semakin memperteguh semangatnya untuk mengabdi kepada Ilahi serta meningkatkan ketakwaannya kepada-Nya.

Lebih lanjut, al-Nadawi mengatakan, jika cubaan-cubaan hidup yang di alami semakin sering menimpa seseorang, maka mereka percaya bahawa yang mendatangkan semuanya itu adalah Allah yang merupakan iradah Ilahiyyah dan hikmah Rabbaniyyah.

Orang yang demikian inilah yang dikehendaki oleh Allah sebagaimana yang dinyatakan-Nya dalam firman-Nya yang bermaksud :

“Dan betapa banyaknya Nabi, yang sebahagian besar pengikutnya berperang bersama-sama dengan mereka. Mereka tidak menjadi lemah kerana bencana yang menimpa mereka di jalan Allah dan tidak pula lesu serta tidak menyerah kalah (kepada musuh). (Ingatlah) Allah Maha Mengasihi orang-orang yang sabar.” (Surah Ali-Imran : 146)

Sehubungan dengan perbincangan ini, adalah beberapa perkara yang perlu diberi perhatian, antara lain ialah :

Dasar iman
Menurut Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah, untuk membangun gedung yang tinggi, yakni cita-cita yang luhur diperlukan dasar yang kuat, yakni iman dengan segala rukun dan ketentuannya. Sehingga walau bagaimanapun besarnya badai yang menghempas, ia akan tetap berdiri kukuh di atas dasarnya. Maka untuk menguatkan asas iman tersebut, kita perlu memperhatikan serta merenungkan nasihat hukamak sebagai berikut :

“Janganlah terlalu mengharapkan yang manis sahaja dalam hidup ini, kerana seringkali yang manis itu menyebabkan sakit perut. Dan jangan pula takut menghadapi yang pahit, kerana biasanya dalam yang pahit itu terkandung ubat yang mujarab.”

Kemurnian iman
Salahuddin al-Ayyubi adalah seorang pahlawan Islam yang sangat terkenal, ketika berlakunya perang salib (abad ke 6H), beliau telah berhasil membawa ummat Islam ke puncak kejayaan yang paling gemilang dalam sejarah. Beliau adalah seorang yang sangat taat melaksanakan solat dan berpuasa ketika bertempur melawan tentera kuffar, beliau juga rajin melakukan solat tahajjud dan berdoa kepada Allah. Di antara doa beliau yang terkenal :

“Ya Allah! Sesungguhnya telah putuslah kemampuan-kemampuanku di bumi ini dalam menolong agama-Mu. Tiada lagi yang tinggal, kecuali berhubungan dengan Engkau, berpegang kepada tali-Mu dan kurnia-Mu. Engkaulah sebaik-baik tempat aku berserah diri.”

Dengan kekuatan iman itulah akhirnya Salahuddin al-Ayyubi dengan bala tentera muslimin, walau jumlahnya jauh lebih sedikit daripada kaum kuffar, namun dengan keteguhan iman dan keyakinan yang tidak berbelah bagi serta dengan izin Allah Yang Maha Berkuasa, mereka mampu mengalahkan bala tentera kuffar yang jumlahnya jauh lebih banyak dan memiliki persenjataan yang serba lengkap.

“Andaikata cahaya keyakinan itu telah menerangi hatimu, nescaya engkau dapat melihat akhirat itu lebih dekat kepadamu daripada engkau berjalan menuju kepada-Nya, juga engkau dapat menyaksikan segala keindahan dunia dengan jelas yang telah diliputi oleh puing-puing kerosakan yang bakal menghinggapinya.” (Syaikh Ibnu ‘Athaillah)

Monday, March 22, 2010

Memang Allah sengaja...


Memang Allah sengaja… .
* memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita dapat menjadi penilai yg baik.
* memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita sedar bahawa kita hanyalah makhluk yg sentiasa mengharapkan pertolongan ALLAH.
* memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita dapat KASIH SAYANG YANG TERBAIK,KHAS UNTUK DIRI KITA.
* memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita sedar bahawa ALLAH MAHA PEMURAH & PENYAYANG kerana mengingatkan kita bahawa dia bukanlah pilihan yg hebat untuk kita dan kehidupan kita pada masa depan…
* memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita dapat mengutip pengalaman yg tak semua orang berpeluang untuk mengalaminya.
* memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita jadi MANUSIA YG HEBAT JIWANYA.
* memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita lebih faham bahawa CINTA YG TERBAIK HANYA ADA BERSAMA ALLAH.
* memang ALLAH sengaja menemukan kita dengan orang yg salah supaya kita LEBIH MENGENALI KEHIDUPAN YG TAK SELAMANYA KEKAL.

Wahai sahabat yg kecewa, menderita dan sengsara kerana cinta, fahamilah bahawa kehidupan kita makin sampai ke penghujungnya. Hari esokpun kita sendiri tak pasti samada menjadi milik kita. Gapailah keredhaan ALLAH dengan melaksanakan suruhan-NYA,dan meninggalkan laranganNYA.. PERCAYALAH sesungguhnya ALLAH malu untuk menolak permintaan hamba-NYA yg menadah tangan meminta dengan penuh pengharapan HANYA kepada-NYA
source: a blog at blogspot.

60 PINTU PAHALA DAN PELEBUR DOSA



This entry is extremely long~ *and don't say i never warn!* But trust me, it's worth your time :)
Di dalam risalah yang sederhana ini kami sampaikan beberapa amalan yang dapat melebur dosa dan membawa pahala yang besar, yang kesemuanya bersumber dari hadis-hadis yang shahih. Kita bermohon kepada Allah yang Maha Hidup, yang tiada Tuhan yang haq selain Dia, untuk menerima segala amalan kita. Sesungguhnya Ia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

1. TAUBAT

"Barangsiapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari barat, nescaya Allah akan mengampuninya"
- HR. Muslim, No. 2703.

"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menerima taubat seorang hamba selama roh belum sampai ketenggorokan".

2. KELUAR UNTUK MENUNTUT ILMU

"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, nescaya Allah memudahkan baginya, dengan (ilmu) itu, jalan menuju surga"
-HR. Muslim, No. 2699.

3. SENANTIASA MENGINGAT ALLAH

"Inginkah kalian aku tunjukkan kepada amalan-amalan yang terbaik, tersuci disisi Allah, tertinggi dalam tingkatan derajat, lebih utama daripada mendermakan emas dan perak, dan lebih baik daripada menghadapi musuh lalu kalian tebas batang lehernya, dan merekapun menebas batang leher kalian? Mereka berkata: "Tentu", lalu beliau bersabda: " Zikir kepada Allah Ta`ala "
- HR. At Turmidzi, No. 3347.

4. BERBUAT YANG MA`RUF DAN MENUNJUKKAN JALAN KEBAIKAN

"Setiap yang ma`ruf adalah sedekah, dan orang yang menunjukkan jalan kepada kebaikan (akan mendapat pahala) seperti pelakunya"
-HR. Bukhari, Juz. X/ No. 374 dan Muslim, No. 1005.

5. BERDA`WAH KEPADA ALLAH

"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun"
-HR. Muslim, No. 2674.

6. MENGAJAK YANG MA`RUF DAN MENCEGAH YANG MUNGKAR.

"Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lisannya, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman"
-HR. Muslim, No. 804.

7. MEMBACA AL QUR`AN

"Bacalah Al Qur`an, kerana sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafa`at kepada pembacanya"
-HR. Muslim, No. 49.

8. MEMPELAJARI AL QUR`AN DAN MENGAJARKANNYA

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya"
-HR. Bukhari, Juz. IX/No. 66.

9. MENYEBARKAN SALAM

"Kalian tidak akan masuk syurga sehingga beriman, dan tidaklah kalian beriman (sempurna) sehingga berkasih-sayang. Maukah aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian lakukan akan menumbuhkan kasih sayang di antara kalian? (yaitu) Sebarkanlah salam"
-HR. Muslim, No.54.

10. MENCINTAI KERANA ALLAH

"Sesungguhnya Allah Ta`ala berfirman pada hari kiamat: "Di manakah orang-orang yang mencintai kerana keagungan-Ku? Hari ini Aku akan menaunginya dalam naungan-Ku, pada hari yang tiada naungan selain naungan-Ku"
-HR. Muslim, No. 2566.

11. MELAWAT ORANG SAKIT

"Tiada seorang muslim pun melawat orang muslim yang sedang sakit pada pagi hari kecuali ada 70,000 malaikat berselawat kepadanya hingga petang hari, dan apabila ia menjenguk pada petang harinya, mereka akan berselawat kepadanya hingga pagi hari, dan akan diberikan kepadanya sebuah taman di syurga"
- HR. Tirmidzi, No. 969.

12. MEMBANTU MELUNASI HUTANG

"Barangsiapa meringankan beban orang yang dalam kesulitan, maka Allah SWT akan meringankan bebannya di dunia dan di akhirat"
-HR. Muslim, No.2699.

13. MENUTUP AIB ORANG LAIN

"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat"
-HR. Muslim, No. 2590.

14. MENYAMBUNG TALI SILATURAHIM

"Silaturahim itu tergantung di `Arsy (Singgasana Allah) seraya berkata: "Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya"
-HR. Bukhari, Juz. X/No. 423 dan HR. Muslim, No. 2555.

15. BERAKHLAK YANG BAIK

"Rasulullah SAW ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam syurga, maka beliau menjawab: "Bertakwa kepada Allah dan berbudi pekerti yang baik"
-HR. Tirmidzi, No. 2003.

16. JUJUR

"Hendaklah kalian berlaku jujur kerana kejujuran itu menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukkan jalan menuju surga"
-HR. Bukhari Juz. X/No. 423 dan HR. Muslim., No. 2607.

17. MENAHAN MARAH

"Barangsiapa menahan marah padahal ia mampu menampakkannya, maka kelak pada hari kiamat, Allah SWT akan memanggilnya di hadapan para makhluk dan menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai"
-HR. Tirmidzi, No. 2022.

18. MEMBACA DO`A PENUTUP MAJLIS

"Barangsiapa yang duduk dalam suatu majlis dan banyak terjadi di dalamnya kegaduhan lalu sebelum berdiri dari duduknya ia membaca do`a:
(Maha Suci Engkau Ya Allah dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa Tidak ada Ilah (Tuhan) yang berhak disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun dan beraubat kepada-Mu)
melainkan ia akan diampuni dari dosa-dosanya selama ia berada di majlis tersebut"
-HR. Tirmidzi, Juz III/No. 153.

19. SABAR

"Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim baik berupa malapetaka, kegundahan, rasa letih, kesedihan, rasa sakit, kesusahan sampai duri yang menusuknya kecuali Allah akan melebur dengannya kesalahan-kesalahannya"
-HR. Bukhari, Juz. X/No. 91.

20. BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

"Sangat celaka, sangat celaka, sangat celaka... !" Kemudian ditanyakan: "Siapa, ya Rasulullah?" Beliau bersabda: "Barangsiapa yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satunya di masa lanjut usia kemudian ia berbakti kepada keduanya tidak bisa masuk syurga"
-HR. Muslim, No. 2551.

21. BERUSAHA MEMBANTU PARA JANDA DAN MISKIN

"Orang yang berusaha membantu para janda dan fakir miskin sama halnya dengan orang yang berjihad di jalan Allah" dan saya (perawi) mengira beliau berkata: "Dan seperti orang melakukan qiyamullail yang tidak pernah jenuh, dan seperti orang berpuasa yang tidak pernah berbuka"
- HR. Bukhari, Juz. X/No. 366. (Bersambung ke edisi berikutnya)

22. MENANGGUNG BEBAN HIDUP ANAK YATIM

"Saya dan penanggung beban hidup anak yatim itu di syurga seperti begini," seraya beliau menunjukan kedua jarinya: jari telunjuk dan jari tengah.
-HR. Bukhari, Juz. X/No. 365.

23. WUDHU`

"Barangsiapa yang berwudhu`, kemudian ia memperbagus wudhu`nya, maka keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya, hingga keluar dari ujung kukunya"
-HR. Muslim, No. 245.

24. BERSYAHADAT SETELAH BERWUDHU`

Barangsiapa berwudhu` lalu memperbagus wudhu`nya kemudian ia mengucapkan:

"Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang haq selain Allah tiada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci,"

maka dibukakan baginya pintu-pintu syurga dan ia dapat memasukinya dari pintu mana saja yang ia kehendaki"
-HR. Muslim, No. 234.

25. MENGUCAPKAN DO`A SETELAH AZAN

Barangsiapa mengucapkan do`a ketika ia mendengar seruan azan:

"Ya Allah, pemilik panggilan yang sempurna dan shalat yang ditegakkan, berilah Muhammad wasilah (derajat paling tinggi di surga) dan kelebihan, dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya"

maka ia berhak mendapatkan syafa`atku pada hari kiamat"
-HR. Bukhari, Juz. II/No. 77.

26. MEMBANGUN MASJID

"Barangsiapa membangun masjid kerana mengharapkan keredhaan Allah, maka dibangunkan baginya yang serupa di syurga"
-HR. Bukhari, No. 450.

27. BERSIWAK

"Seandainya saya tidak mempersulit umatku niscaya saya perintahkan mereka untuk bersiwak pada setiap shalat"
-HR. Bukhari II/No. 331 dan HR. Muslim, No. 252.

28. BERANGKAT KE MASJID

"Barangsiapa berangkat ke masjid pada waktu pagi atau petang, nescaya Allah mempersiapkan baginya tempat persinggahan di syurga setiap kali ia berangkat pada waktu pagi atau petang"
-HR. Bukhari, Juz. II/No. 124 dan HR. Muslim, No. 669.

29. SHALAT LIMA WAKTU

"Tiada seorang muslim kedatangan waktu shalat fardhu kemudian ia memperbagus wudhu`nya, kekhusyukannya dan rukuknya kecuali hal itu menjadi pelebur dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya selama ia tidak dilanggar suatu dosa besar. Dan yang demikian itu berlaku sepanjang masa"
-HR. Muslim, No. 228.

30. SHALAT SUBUH DAN ASAR

"Barangsiapa shalat pada dua waktu pagi dan petang (Subuh dan Asar) maka ia masuk syurga"
-HR. Bukhari, Juz. II/No. 43.

31. SHALAT JUM`AT

"Barangsiapa berwudhu` lalu memperindahnya, kemudian ia menghadiri shalat Jum`at, mendengar dan menyemak (khutbah) maka diampuni dosanya yang terjadi antara Jum`at pada hari itu dengan Jum`at yang lain dan ditambah lagi tiga hari"
-HR. Muslim, 857.

32. SAAT DIKABULKANNYA PERMOHONAN PADA HARI JUM`AT

"Pada hari ini terdapat suatu saat bilamana seorang hamba muslim bertepatan dengannya sedangkan ia berdiri shalat seraya bermohon kepada Allah sesuatu, tiada lain ia akan dikabulkan permohonannya"
-HR. Bukhari, Juz. II/No. 344 dan HR. Muslim, No. 852.

33. MENGIRINGI SHALAT FARDHU DENGAN SHALAT SUNNAT RAWATIB

"Tiada seorang hamba muslim shalat kerana Allah setiap hari 12 rakaat sebagai shalat sunnat selain shalat fardhu, kecuali Allah membangunkan baginya rumah di syurga"
-HR. Muslim, No. 728.

34. SHALAT 2 (DUA) RAKAAT SETELAH MELAKUKAN DOSA

"Tiada seorang hamba yang melakukan dosa, lalu ia berwudhu` dengan sempurna kemudian berdiri melakukan shalat 2 rakaat, lalu memohon ampunan Allah, melainkan Allah mengampuninya"
-HR. Abu Daud, No.1521.

35. SHALAT MALAM

"Shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu adalah shalat malam"
-HR. Muslim, No. 1163.

36. SHALAT DHUHA

"Setiap persendian dari salah seorang di antara kalian pada setiap paginya memiliki kewajiban sedekah, sedangkan setiap tasbih itu sedekah, setiap tahmid itu sedekah, setiap tahlil itu sedekah, setiap takbir itu sedekah, memerintahkan kepada yang makruf itu sedekah dan mencegah dari yang mungkar itu sedekah, tetapi semuanya itu dapat terpenuhi dengan melakukan shalat 2 rakaat dhuha"
-HR. Muslim, No. 720.

37. SHALAWAT KEPADA NABI SAW

"Barangsiapa berselawat kepadaku satu kali maka Allah membalas selawatnya itu sebanyak 10 kali"
-HR. Muslim, No. 384.

38. PUASA

"Tiada seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah melainkan Allah menjauhkannya (kerana puasa itu) dari neraka selama 70 tahun"
- HR. Bukhari, Juz. VI/No. 35.

39. PUASA 3 (TIGA) HARI PADA SETIAP BULAN

"Puasa 3 (tiga) hari pada setiap bulan merupakan puasa sepanjang masa"
-HR. Bukhari, Juz. IV/No. 192 dan HR. Muslim, No. 1159.

40. PUASA 60 (ENAM) HARI PADA BULAN SYAWAL

"Barangsiapa melakukan puasa Ramadhan, lalu ia mengiringinya dengan puasa 6 hari pada bulan Syawal maka hal itu seperti puasa sepanjang masa"
-HR. Muslim, 1164.

41. PUASA `ARAFAT

"Puasa pada hari `Arafat (9 Dzulhijjah) dapat melebur (dosa-dosa) tahun yang lalu dan yang akan datang"
-HR. Muslim, No. 1162.

42. PUASA `ASYURA

"Dan dengan puasa hari `Asyura (10 Muharram) saya berharap kepada Allah dapat melebur dosa-dosa setahun sebelumnya"
-HR. Muslim,No. 1162.

43. MEMBERI HIDANGAN BERBUKA BAGI ORANG YANG BERPUASA

"Barangsiapa yang memberi hidangan berbuka bagi orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti pahala orang berpuasa itu, dengan tidak mengurangi pahalanya sedikitpun"
-HR. Tirmidzi, No. 807.

44. SHALAT DI MALAM LAILATUL QADR

"Barangsiapa mendirikan shalat di (malam) Lailatul Qadr kerana iman dan mengharap pahala, nescaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu"
-HR. Bukhari Juz. IV/No. 221 dan HR. Muslim, No. 1165.

45. SEDEKAH

"Sedekah itu menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api"
-HR. Tirmidzi, No. 2616.

46. HAJI DAN UMRAH

"Dari umrah ke umrah berikutnya merupakan kaffarah (penebus dosa) yang terjadi di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali syurga"
-HR. Muslim, No. 1349.

47. BERAMAL SHALIH PADA 10 HARI BULAN DZULHIJJAH

"Tiada hari-hari, beramal shalih pada saat itu lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini, yaitu 10 hari pada bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: "Dan tidak (pula) jihad di jalan Allah? Beliau bersabda: "Tidak (pula) jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian ia tidak kembali lagi dengan membawa sesuatu apapun"
-HR. Bukhari, Juz. II/No. 381.

48. JIHAD DI JALAN ALLAH

"Bersiap siaga satu hari di jalan Allah adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya, dan tempat pecut salah seorang kalian di syurga adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya"
-HR. Bukhari, Juz. VI/No. 11.

49. INFAQ DI JALAN ALLAH

"Barangsiapa membantu persiapan orang yang berperang maka ia (termasuk) ikut berperang, dan barangsiapa membantu mengurusi keluarga orang yang berperang, maka iapun (juga) termasuk ikut berperang"
- HR. Bukhari, Juz.VI/No. 37 dan HR. Muslim, No. 1895.

50. MENSHALATI MAYAT DAN MENGIRINGI JENAZAH

"Barangsiapa ikut menyaksikan jenazah sampai dishalatkan maka ia memperoleh pahala satu qirat, dan barangsiapa yang menyaksikannya sampai dikubur maka baginya pahala dua qirat. Lalu dikatakan: "Apakah dua qirat itu?", beliau menjawab: "Seperti dua gunung besar"
-HR. Bukhari, Juz. III/No. 158.

51. MENJAGA LIDAH DAN KEMALUAN

"Siapa yang menjamin bagiku "sesuatu" antara dua dagunya dan dua selangkangannya, maka aku jamin baginya syurga"
-HR. Bukhari, Juz. II/No. 264 dan HR. Muslim, No. 265.

52. KEUTAMAAN MENGUCAPKAN LAA ILAHA ILLALLAH DAN SUBHANALLAH WA BI HAMDIH

"Barangsiapa mengucapkan LAA ILAHA ILLALLAH sehari seratus kali, maka baginya seperti memerdekakan 10 budak, dan dicatat baginya 100 kebaikan,dan dihapus darinya 100 kesalahan, serta doanya ini menjadi perisai baginya dari syaitan pada hari itu sampai petang. Dan tidak seorangpun yang mampu menyamai hal itu, kecuali seseorang yang melakukannya lebih banyak darinya". Dan beliau bersabda: "Barangsiapa mengucapkan SUBHANALLAH WA BI HAMDIH satu hari 100 kali, maka dihapuskan dosa-dosanya sekalipun seperti buih di lautan"
-HR. Bukhari, Juz. II/No. 168 dan HR. Muslim, No. 2691.

53. MENYINGKIRKAN GANGGUAN DARI JALAN

"Saya telah melihat seseorang bergelimang di dalam kenikmatan syurga dikeranakan ia memotong pohon dari tengah-tengah jalan yang mengganggu orang-orang"
-HR. Muslim.

54. MENDIDIK DAN MENGAYOMI ANAK PEREMPUAN

"Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan, di mana ia melindungi, menyayangi, dan menanggung beban kehidupannya maka ia pasti akan mendapatkan syurga"
-HR. Ahmad dengan sanad yang baik.

55. BERBUAT BAIK KEPADA HAIWAN

"Ada seseorang melihat seekor anjing yang menjilat-jilat debu kerana kehausan maka orang itu mengambil sepatunya dan memenuhinya dengan air kemudian meminumkannya pada anjing tersebut, maka Allah berterimakasih kepadanya dan memasukkannya ke dalam syurga"
-HR. Bukhari.

57. MENINGGALKAN PERDEBATAN

"Aku adalah pemimpin rumah di tengah syurga bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan padahal ia dapat memenangkannya"
-HR. Abu Daud.

58. MENGUNJUNGI SAUDARA-SAUDARA SEIMAN

"Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang para penghuni surga?" Mereka berkata: "Tentu, wahai Rasulullah". Maka beliau bersabda: "Nabi itu di syurga, orang yang jujur di syurga, dan orang yang mengunjungi saudaranya yang sangat jauh dan dia tidak mengunjunginya kecuali kerana Allah, maka ia di syurga")
-Hadis hasan, riwayat At-Thabrani.

59. KETAATAN SEORANG ISTERI TERHADAP SUAMINYA

"Apabila seorang perempuan menjaga shalatnya yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menjaga kemaluannya serta mentaati suaminya maka ia akan masuk syurga melalui pintu mana saja yang ia kehendaki"
-HR. Ibnu Hibban, hadis shahih.

60. TIDAK MEMINTA-MINTA KEPADA ORANG LAIN

"Barangsiapa yang menjamin dirinya kepadaKu untuk tidak meminta-minta apapun kepada manusia maka aku akan jamin ia masuk syurga"
-Hadis shahih, riwayat Ahlus Sunan.

Diterjemahkan oleh: Abdurrauf Amak Lc.
source: http://bliss-infinity.blogspot.com/2009_09_01_archive.html

Wednesday, March 10, 2010

Solat Istikharah untuk Mencari Jodoh


Didalam kehidupan kita banyak yang kita ragu-ragu untuk memutuskan sesuatu perkara tidak kiralah dari benda yang kecil sehingga yang besar. Seseorang yang menghadapi sesuatu soal yang bersifat mudah, sedang ia sendiri masih ragu-ragu mana sebaiknya dilakukan, maka disunatkan mengerjakan solat yang bukan termasuk wajib. Solat itu boleh saja di waktu mengerjakan sunat Rawatib atau Tahiyatul-masjid dan boleh pula di waktu malam atau pun siang, sedang bacaan sehabis Al-Fatihah dapat dipilih sekehendaknya. Solat ini adalah sebaiknya juga dilakukan sebagai amalan sunat seharian kita.

Istikharah sebenarnya berasal daripada perkataan Arab yang bermaksud meminta pilihan yang baik. Biasanya solat istikharah dilakukan apabila seseorang itu ingin melakukan sesuatu perkara tetapi dia tidak pasti apakah perbuatan atau tindakannya itu membawa kebaikan ataupun tidak kepada dirinya.

Maka untuk itu, dituntut baginya supaya melakukan solat sunat istikharah. Pelaksanaannya sama dengan solat-solat sunat yang lain. Dalam sebuah hadis daripada Jabir bin Abdullah berkata, Rasulullah s.a.w. pernah mengajar kami cara untuk meminta petunjuk Allah Taala dalam beberapa urusan yang penting.

Baginda bersabda, Apabila salah seorang di antara kamu menghendaki pekerjaan, maka hendaklah ia solat dua rakaat, kemudian ia berdoa:

Ya Allah, sesungguhnya aku minta petunjuk yang baik dengan pengetahuan-Mu, dan aku minta diberi kekuatan dengan kekuatan-Mu. Aku minta kemurahan-Mu yang luas, kerana sesungguhnya Engkau yang Maha Kuasa sedang aku tiada berkuasa. Engkau mengetahui sedang aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui yang ghaib.

Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah Taala dalam keadaan lemah. Kelemahan yang ada pada manusia itu menyebabkan apa jua rancangan dan tindakan yang kita lakukan kadang-kadang sudah diyakini baiknya, tetapi belum tentu baik bagi Allah Taala. Begitu juga apa yang kita rancang dan kita lakukan sudah diyakini kesan buruknya, tetapi belum tentu buruk menurut penilaian Allah. Dalam hal ini kita harus mengakui bahawa daya fikir dan akal manusia sangat terbatas. Untuk itu kita dianjurkan beristikharah.

Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud:

Kamu diwajibkan berperang, sedang peperangan itu ialah perkara yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia baik bagi kamu, dan boleh jadi (pula) kamu suka kepada sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah jualah yang mengetahui, sedang kamu tidak mengetahuinya. (Al-Baqarah: 216)

Sebenarnya amal ibadah yang mengandungi unsur-unsur tilikan dan bergantung kepada mimpi semata-mata bukanlah daripada ajaran Islam. Malah Nabi s.a.w. tidak pernah mengajar umatnya agar mencerap petunjuk Allah menerusi mimpi. Fenomena menilik nasib atau jodoh melalui mimpi di kalangan masyarakat kita, lebih-lebih lagi bagi sesetengah wanita perlu diperbetulkan semula. Amalan ini dikhuatiri boleh menyebabkan berlakunya dosa syirik kepada Allah s.w.t.

Hal ini kerana manusia bukanlah tuhan yang boleh meramal apa yang berlaku. Perbuatan meramal atau menilik mimpi adalah amalan dan budaya jahiliah yang sangat ditegah oleh Islam. Firman Allah s.w.t. yang bermaksud:

Wahai orang yang beriman, bahawa sesungguhnya arak dan judi dan pemujaan berhala dan mengundi nasib adalah semata-mata amalan kotor daripada perbuatan syaitan. Oleh itu hendaklah kamu menjauhinya supaya kamu berjaya. (Al-Maidah: 90)

Perlu dijelaskan di sini bahawa tidak semua mimpi manusia itu benar. Mimpi manusia biasa pada kebiasaannya adalah mainan tidur yang berpunca daripada pengaruh iblis dan syaitan yang datang mengganggu.

Kita tidak boleh menyamakan antara mimpi manusia biasa dengan mimpi para nabi dan rasul-rasul. Mimpi bagi nabi dan para rasul adalah wahyu dari Allah Taala. Kisah Nabi Ibrahim a.s. sebagai contoh, telah diperintah oleh Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail a.s. yang datang melalui mimpi baginda. Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud:

Maka apabila anak itu sampai (kepada peringkat umur yang membolehkan dia) berusaha bersama-sama dengannya, Nabi Ibrahim berkata: Wahai anak kesayanganku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi, bahawa aku akan menyembelihmu, maka fikirkanlah apa pendapatmu? Anaknya menjawab: Wahai bapaku, jalankanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya-Allah ayah akan mendapatiku daripada orang-orang yang sabar. (Al-Soffat: 102)

Kesimpulannya mimpi kita itu tidak mengandungi kebenaran mutlak. Kemungkinan kebenaran yang terlihat itu lebih berdasarkan kepada kebetulan sahaja atau unsur-unsur daripada mainan syaitan yang bertujuan untuk menyesatkan manusia. Itulah sebabnya, jangan menyandarkan segala keputusan kepada mimpi. Sebaliknya berfikirlah dengan lebih rasional.

Dalam kes di atas, seandainya pertimbangan akal diletakkan pada tempat yang sewajarnya, maka memadai dengan sedikit soal selidik dan mengkaji latar belakangnya sudah dapat menentukan ciri-ciri pasangan yang menepati kehendak Islam. Maka ketika itu, dia tidak perlu lagi beristikharah dan terus menerus menunggu mimpi. Atau sekiranya beliau berada dalam situasi antara dua pilihan, yang satu berakhlak mulia sedang yang kedua kurang baik agama dan akhlaknya, maka pilihannya ketika itu sewajarnya kepada yang pertama. Kaedah pertimbangan dan penilaian seperti itu tidak perlu melalui solat sunat istikharah.

Mimpi itu bukanlah satu-satunya jalan yang memimpin manusia kepada petunjuk Allah s.w.t. Kadang-kadang petunjuk Allah Taala datang melalui buah-buah iman yang masuk menyerap ke dalam hati sehingga menerbitkan keyakinan dan rasa hati yang kuat melalui keyakinan untuk memilih salah satu di antara beberapa pilihan.

Jika kita mempunyai kecenderungan untuk memilih salah satunya, maka itu merupakan isyarat kuat daripada Allah. Pilihlah dulu terimalah seadanya, kemudian solatlah istikharah dan ketika itu pohonlah kepada Allah Taala moga pilihan kita tersebut tepat dan terbaik yang boleh membawa kebaikan dunia dan akhirat. Hal ini diperjelaskan oleh Nabi Muhammad s.a.w. dalam sebuah doa yang bermaksud:

Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahawa pekerjaan ini, baik bagi agama dan kehidupanku dan hari kemudianku, maka berikanlah ia kepadaku, dan mudahkanlah ia bagiku, dan berkatilah ia kepadaku. Jika Engkau mengetahui bahawa pekerjaan ini buruk bagiku, buruk bagi agamaku, penghidupanku dan hari kemudianku, maka jauhkanlah aku daripadanya, dan berikanlah bagiku kebaikan di mana pun juga adanya, kemudian jadikanlah aku orang yang redha dengan pemberian itu. – (Riwayat Bukhari)

Niat Solat Istikharah :

niatistikharah

Sengaja aku mengerjakan sembahyang istikharah dua rakaat kerana Allah Ta’ala

Doa Solat Istikharah :

solatistikharah2

“Ya Allah, saya memohonkan pilihan menurut pengetahuanMu dan memohonkan penetapan dengan kesuasaanMu juga saya memohonkan kurniaMu yang besar, sebab sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui dan saya tidak mengetahui apa-apa. Engkau Maha Mengetahui segala yang ghaib. Ya Allah, jikalau di dalam ilmuMu bahawa urusan saya ini……..baik untukku dalam agamaku, kehidupanku serta akibat urusanku, maka takdirkanlah untukku dan mudahkanlah serta berikanlah berkah kepadaku di dalamnya. Sebaliknya jikala di dalam ilmumu bahawa urusan ini buruk untukku, dalam agamaku, kehidupan serta akibat urusanku, maka jauhkanlah hal itu daripadaku dan jauhkanlah aku daripadanya serta takdirkanlah untukku yang baik-baik saja dimana saja adanya, kemudian puaskanlah hatiku dengan takdirMu itu.”


source: http://ridzuan1706.wordpress.com/2009/10/19/solat-istikharah-untuk-mencari-jodoh/

 


Design by: Blogger XML Skins | Distributed by: Blogger Templates | Sponsored by Application Monitoring